Mempersiapkan kondisi mobil dalam keadaan yang baik sebelum dikendarai adalah sebuah kewajiban. Ya, pastinya setiap orang ingin selamat setiap saat, salah satu cara untuk meminimalisasi kecelakaan saat berkendara adalah selalu mengecek kondisi mobil, salah satunya adalah dengan mengecek kondisi rem.

Rem merupakan komponen penting dalam kendaraan yang kondisi haru selalu baik, maka dari itu rem butuh untuk selalu dirawat dengan baik dan benar. Nah, rem bergetar saat diinjak merupakan salah satu tanda jika rem tidak dalam kondisi yang baik. Jika rem sudah bergerak saat injak, anda harus segera memperbaiki kondisi tersebut. Lantas apa yang harus dilakukan saat rem mobil bergetar bila diinjak?

Penyebab Rem Bergetar Saat diinjak

Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, jika rem menjadi komponen penting dalam sebuah kendaraan. Karena hal inilah komponen mobil yang satu ini harus selalu diperhatikan kondisinya. Nah, salah satu masalah yang mungkin terjadi adalah getaran pada pedal pengeraman saat diinjak. Lantas sebenarnya apa yang menyebabkan hal ini bisa terjadi.

Hal tersebut dapat terjadi karena piringan kampas remnya memang sudah tidak rata. Karen hal inilah jika dipaksakan untuk mengerem maka akan terjadi getaran pada pedal rem. Ketikan rem diinjak, akan membuat kampas remnya menjepit piringan. Jika masih halus, maka tidak akan ada masalah dan akan halus pula.

Namun ketika piringan sudah tidak rata, jelas mengakibatkan getaran saat anda menginjak rem mobil. Selain itu ini bisa terjadi karena jarang melakukan perawatan untuk membersihkan piringan remnya dari debu yang menempel. Sekarang anda sudah tahu penyebab alat pengeram menjadi bergetar ketika diinjak, lalu apa yang harus dilakukan untuk memperbaikinya?

Hal Perlu Dicek dan Dilakukan Jika Rem Bergetar

Dengan mengetahui penyebabnya, jelas anda sudah mengetahui hal yang harus dicek jika pengereman mulai bergetar. Ya, anda perlu mengecek piringan rem mobil anda. Untuk memperbaikinya sendiri bisa dilakukan pembubutan.

Pembubutan dapat dilakukan secara melakukan servis mobil secara berkala. Perawatan satu ini dapat dilakukan saat spidometer mobil berada di 10.000 km, bisa dilakukan pada 20.000 km atau 40.000 km.

Untuk pembubutan yang paling bagus dilakukan adalah dengan metode proses on-wheel. Ini merupakan metode dimana piringan rem tidak dilepas atau tetap menempel pada roda mobil. Untuk teknik satu ini pembubutan dilakukan dengan menggunakan alat yang bernama re-matching.

Jika memang piringan rem sudah terlalu tipis dan tidak mungkin lagi untuk melakukan pembubutan, maka solusi terbaik adalah dengan membeli piringan rem terbaru. Untuk harga piringan ini harganya bisa mulai satu jutaan, sedangkan untuk proses pembubutan mungkin anda hanya perlu merogoh kocek ratusan ribu rupiah saja.

Memang harganya termasuk mahal, tapi dengan piringan yang baru maka akan lebih meminimalisasi kecelakaan pada saat berkendara. Jadi jelas harganya sebenarnya tidak mahal, dibandingkan jika terjadi hal yang tidak diinginkan.

Melakukan Perawatan Pada Perangkat Pengereman

Agar perangkat pengeraman tidak mudah rusak, maka anda harus selalu rutin melakukan perawatan. Perawatan paling simpel dapat dilakukan secara mandiri adalah membersihkan perangkat pengereman cakram, terutama pada saat musim hujan.

Membersihkannya termasuk cukup mudah, yaitu dengan membuka perangkat pada ban dan kemudian bersihkan cakram serta di bagian kaliper rem dengan menggunakan angin bertekanan dari kompresor.

Perlu diketahui juga jika tidak perlu menggunakan cairan dalam proses pembersihan ini, sebab cairan pembersih malah dapat merusak komponen lainnya, seperti selang dan juga kampas rem.

Tanda-tanda Kampas Rem Harus Diganti

Memang rem bergetar menjadi salah satu ciri adanya masalah pada kampas rem. Tapi bukan sekadar itu saja yang menjadi ciri adanya masalah. Apa saja kira-kira yang menjadi tanda-tanda masalah pada komponen pengeram mobil? Nah, berikut ini adalah beberapa ciri-ciri atau tanda-tanda adanya masalah pada rem.

  1. Pijakan Remnya Makin Dalam

Perlu diketahui jika rem pada mobil memiliki sistem pegas pengembali, maksudnya sejauh apapun piston mobil bergerak, maka piston tersebut pasti akan kembali ke posisi semula dengan otomatis. Sehingga kalau kampas remnya masih tebal, tentunya pergerakan dari piston hanya perlu sedikit saja.

Tapi kalau ternyata sudah tipis dan makin habis, maka piston harus bergerak lebih dalam agar remnya dapat tertekan. Nah, saat pijakan makin dalam, tentunya itu akan mengakibatkan kekuatan mengeremnya tidak pakem lagi. Ya, itu menjadi salah satu ciri pengeraman sudah berkurang akibat kampas remnya semakin tipis.

  1. Ada Suara Gesekan Saat Pengeraman Diinjak

Ciri lainnya adalah adanya suara berdecit saat anda menginjak pedal rem, ini juga menandakan kampas remnya sudah makin tipis. Bunyi ini diakibatkan oleh gesekan besi pada cakram yang sudah tidak dilapisi lagi dengan kampas, sehingga hanya meninggalkan besinya saja. Tentunya besi yang bergesekan jelas akan menimbulkan suara yang bising.

  1. Minyak Rem Turun

Minyak rem yang semakin turun pun menjadi salah satu indikasi kampas makin tipis. Untuk melakukan pengecekan anda dapat mengecek minyak remnya melalui kap mobil. Jika memang minyaknya turun atau berkurang maka kemungkinan besar kampas rem semakin menipis atau habis.

Penurunan minyak rem dikarenakan kampas rem tips akan memaksa piston untuk bergerak atau terdorong lebih jauh dan semakin keluar. Sehingga, dalam kondisi ini bisa menambah ruang hidrolik yang berada di dalam kaliper dan ini akan mengakibatkan minyak rem mengalami penurunan.